Casio Gallery – Casio dikenal luas sebagai merek jam tangan legendaris yang menghadirkan produk tangguh, fungsional, dan tahan lama. Seri seperti G-Shock atau F-91W telah menjadi ikon yang tidak hanya dipakai sebagai alat penunjuk waktu, tetapi juga sebagai simbol gaya hidup. Karena itulah, Casio enggan masuk ke pasar smartwatch yang sarat teknologi dan siklus tren cepat.
Bagi Casio, mempertahankan identitas lebih penting daripada mengikuti arus. Smartwatch menuntut integrasi layar sentuh, konektivitas aplikasi, hingga sensor kesehatan yang bertolak belakang dengan filosofi dasar Casio: jam tangan sederhana, kuat, dan tahan bertahun-tahun. Dengan tetap fokus pada keunggulan tersebut, Casio menjaga posisinya di hati konsumen yang mencari ketahanan dan kepraktisan.
Pasar smartwatch saat ini dikuasai oleh raksasa teknologi seperti Apple, Samsung, hingga Garmin. Mereka bukan hanya menjual perangkat, tetapi juga ekosistem lengkap dengan aplikasi, update sistem, dan layanan digital. Untuk Casio, bersaing di ranah itu membutuhkan investasi besar sekaligus risiko tinggi.
Selain itu, terdapat kendala teknis yang sulit dihindari. Tren Smartwatch umumnya harus diisi daya setiap hari atau seminggu sekali, sedangkan jam tangan Casio dikenal dengan baterai yang mampu bertahan hingga 10 tahun. Perbedaan filosofi inilah yang membuat Casio ragu untuk mengorbankan daya tahan demi menambahkan fitur digital.
Baca Juga : Mengenal Teknologi Solar dan Radio-Control pada Jam Tangan Casio
Casio sebenarnya pernah mencoba menghadirkan produk dengan nuansa smartwatch, misalnya seri Pro Trek WSD-F20 yang berbasis Wear OS. Namun, produk tersebut kurang diminati pasar karena harga yang tinggi dan fungsi yang terbatas jika dibandingkan dengan pesaing utama.
Selain itu, Casio juga sempat merilis jam tangan dengan fitur Bluetooth dan notifikasi dasar. Akan tetapi, produk hibrida tersebut tidak berhasil membangun identitas baru bagi Casio. Kegagalan ini semakin menegaskan bahwa perusahaan lebih baik kembali fokus pada keunggulan tradisional mereka ketimbang memaksakan diri masuk ke segmen yang bukan keahliannya.
Alasan lain Casio tetap bertahan dengan jalurnya adalah faktor konsumen. Banyak penggemar Casio membeli produk bukan karena teknologi tercanggih, tetapi karena nilai nostalgia dan keandalan. Jam tangan klasik mereka, seperti F-91W atau DW-5600, membawa ingatan masa lalu sekaligus bukti daya tahan.
Konsumen juga merasa bahwa Casio memberi “ruang bernapas” dari ketergantungan layar. Jika smartwatch menuntut perhatian konstan lewat notifikasi, Casio justru menawarkan kesederhanaan. Banyak pemakai mengaku memilih Casio karena baterai awet bertahun-tahun dan tombol fisik yang lebih nyaman dibanding layar sentuh.
Beberapa nilai yang dihargai konsumen Casio antara lain:
Meskipun Casio menolak mengikuti arus tren smartwatch, bukan berarti mereka berhenti berinovasi. Strategi mereka adalah menghadirkan produk baru yang tetap selaras dengan identitas merek. Contohnya, eksperimen dengan jam tangan hibrida atau bahkan produk unik seperti Casio Smart Ring yang masih mempertahankan nilai praktis tanpa kehilangan DNA klasik.
Ke depan, Casio tampaknya akan tetap fokus pada:
Dengan pendekatan ini, Casio mampu bertahan sebagai pembuat jam tangan yang dihormati, tanpa kehilangan arah akibat tren yang mungkin hanya bertahan sebentar.
Simak Juga : Tanaman Herbal dan Manfaat Luar Biasanya Untuk Kesehatan
Keputusan Casio untuk tidak masuk ke pasar smartwatch sebenarnya menjadi cerminan strategi merek di era digital. Tidak semua perusahaan harus mengikuti arus teknologi mutakhir. Ada nilai besar dalam mempertahankan identitas dan membangun loyalitas jangka panjang melalui konsistensi.
Casio membuktikan bahwa strategi terbaik terkadang bukan mengejar inovasi tanpa batas, melainkan memilih dengan bijak inovasi apa yang sesuai dengan DNA merek. Dengan cara ini, Casio tetap relevan bagi generasi lama yang menghargai nostalgia, sekaligus menarik perhatian generasi muda yang ingin lepas sejenak dari ketergantungan gawai modern.